Jumat, 12 November 2010

makanan termahal... :D

Makanan?? Hmm.. I love it. Hahaha... Iseng-iseng aja nih, yuk kita lihat apa sih makanan yang termahal di dunia.
Ini dia... Taraaaaaaa... :D

1. Jamur seharga 27 Juta Rupiah

Satu kilo jamur ini dapat mencapai harga 60 juta rupiah. Jamur White Truffle ini adalah jamur paling mahal di dunia. Rasanya yang mantap dan 'earthy' merupakan ciri khusus yang tidak dapat ditandingi oleh jamur lain. Jamur ini digunakan dalam ukuran yang sangat kecil (hanya sedikit parutan saja) dalam setiap masakan. Dan masakan yang menghidangkan jamur ini tentunya bukan masakan biasa. Jamur ini hanya bisa ditemui di Piedmont, Italia utara, dan hanya dipanen pada saat musim gugur. Panen-nya pun harus dibantu oleh anjing khusus yang mendapat latihan khusus juga!

2. Bumbu seharga 11 Juta Rupiah

Saffron tentunya bukan sekedar bumbu biasa. Dengan harga 11 Juta Rupiah per kilogram, tentunya Anda tidak akan berani membuang sia-sia bumbu dapur satu ini. Bumbu ini dibuat dari bagian bunga tumbuhan saffron crocus yang belum terbuka, dipanen dan dikeringkan secara khusus. 1 Kilogram saffron akan mengandung 200.000 pucuk bunga, dengan kata lain, bunga dari ladang tanaman saffron yang luasnya tiga kali lapangan sepakbola

3. Telur Ikan seharga 5 Juta Rupiah

Tentunya anda tahu, terutama bagi penggemar sushi, bagaimana rasa tobiko, tapi kita bukan membicarakan telur ikan ini, kita membicarakan mengenai caviar, yang tentunya, bukan juga caviar biasa, kita membicarakan mengenai Caviar Beluga, yang dikenal dengan nama Caviar Almas di Iran. Caviar ini didapat dari ikan Beluga Sturgeon, yang sudah mulai punah di Laut Kaspia dan Laut Hitam. Cara menikmatinya pun unik, dikatakan bahwa sendok terbaik untuk caviar ini adalah dengan sendok yang dilapisi mutiara.

4. Es Krim Coklat seharga 25 Juta Rupiah

Restoran Serendipity 3 di New York benar-benar ambisius untuk membuat makanan penutup ini. Intinya adalah coklat dari 14 negara yang berbeda, diberi emas 23 karat seberat 5 gram, whipped cream yang ditaburi potongan daun emas yang aman dimakan, dan disajikan dengan La Madeleine au Truffle. Penyajiannya juga bukan gelas sembarangan, gelas yang digunakan berlapis emas dan terdapat gelang emas yang ditaburi intan 1 karat menyertai penyajian es krim yang bikin kantung kempes ini.

5. Minuman Keras seharga 20 Miliar Rupiah

Katanya sih, semakin tua anggur, akan terasa semakin enak. Bayangkan sampanye berusia 100 tahun, dengan botol dari 4 kilogram platinum murni, emas 24 karat, dan ditaburi 6.500 keping intan. Nama minuman ini: Henri IV Dudognon Heritage. Minuman ini di simpan selama minimal 1 abad dalam gentog kayu. Sampai sekarang, belum ada orang yang nekat membeli botolnya, apalagi mencicipi minuman ini.

6. Hamburger seharga 5 Juta Rupiah

FleurBurger, yang dibandrol dengan harga 5 Juta Rupiah per porsi ini dihidangkan di Fleur de Lys, Mandalay Bay Hotel and Casino, di Las Vegas. Daging burger ini dibuat seutuhnya dari daging sapi Kobe, dan dihidangkan bersama dengan foie gras dan saus truffle, dengan roti brioche truffle. Burger super mewah ini dihidangkan dengan sebotol Chateau Petrus 1990. Selain itu, kamu akan mendapat sertifikat khusus yang dikirimkan ke rumah kamu sebagai bukti bahwa kamu tidak menghabiskan uang 5 juta tadi di meja judi, tapi karena kamu makan burger..

7. Kopi seharga 10 juta Rupiah

Starbucks aja tidak semahal ini kan? Tapi Kopi Luwak dari negara kita tercinta, yang dikenal di dunia barat dengan nama alias Civet Coffee, dibuat dari buah kopi yang dimakan oleh Luwak (Civet dalam bahasa Inggris). Setelah dimakan, biji kopi ini kemudian dibersihkan, dipanggang, dikemas dan dijual. Memang kesannya menjijikkan, tapi kopi ini luar biasa langka, dan banyak sekali dicari oleh pecinta kopi.

8. Koktil seharga 71 Juta Rupiah

Mungkin kamu akan lebih suka mabuk karena mendengar harganya daripada minum koktil yang satu ini. “Flawless” Christmas cocktails dari klub malam Movida di London, akan mengurangi kekayaan kamu sebesar 71 Juta Rupiah, segelas koktil seharga 5 motor. Kenapa istimewa? Minuman ini dibuat dari campuran Louis XII cognac, Cristal Rose champagne, gula semut, dan angostura bitters, disajikan dengan hiasan daun-daunan dari bahan emas yang aman dimakan. Selain itu, di dasar gelas, kamu akan menemukan cincin berlian 11 karat, yang tentunya bukan buat dimakan. Penyajian minuman ini bahkan akan mendapat pengawalan khusus, dan begitu juga pada saat kamu menikmatinya, akan mendapat perhatian khusus (mungkin maksudnya agar si cincin tidak pidah ke dalam perut kamu).

9. Pizza seharga 37 Juta Rupiah

Pizza Royale 007 memang bukan pizza sembarangan. Untuk pizza yang dibuat oleh ahli, dengan topping caviar yang direndam dalam sampanye, lobster mediterania, dan ditaburi bukan dengan daun basil, tapi daun emas! Kemudian pizza ini disiram dengan cognac Louis XII Rémy Martin seharga 20 Juta Rupiah, dan kemudian dipanggang sempurna dalam pizza oven asli Italia. Untuk hidangan se'mewah' ini, kamu harus merogoh kocek sebesar 37 juta rupiah, atau dengan kata lain, kamu akan menjual 3 motor baru untuk mendapat pizza yang bisa habis dalam waktu 10 menit saja ini..

10. Kentang seharga 10 Juta Rupiah

Kentang murah? Gila aja! Kentang yang ini harganya 10 Juta Rupiah per kilo, jauuuuuuuuh diatas harga pasaran kentang yang bisa kamu temui di pasar. Kentang La Bonnotte ini adalah varian kentang yang hampir punah dan hanya ditemukan di pulau Noirmoutier, Prancis. Kentang ini mendapat perlakuan istimewa dan hanya boleh dibuahi oleh rumput laut lokal. Tiap tahun hanya tersedia 100 ton kentang ini, dan hanya dapat ditemui di restoran Prancis terkemuka. Mau bikin French Fries?
 
Hayoo?? Siapa yang mau?? ckckck.. :D



Jumat, 29 Oktober 2010

SUMPAH PEMUDA

Background

The first Indonesian youth congress was held in Batavia, capital of the then-Dutch East Indies in 1926, but produced no formal decisions but did promote the idea of a united Indonesia. In October 1928, the second Indonesian youth congress was held at three different locations. In the first session, the hope was expressed that the congress would inspire the feeling of unity. The second session saw discussions about educational issues. In the third and final session, held at Jalan Kramat Raya No, 126, on October 28 participants heard the future Indonesian national anthem Indonesia Raya by Wage Rudolf Supratman. The congress closed with a reading of the youth pledge[2][3].

The pledge

In Indonesian, with the original spelling, the pledge reads:
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
In English:
Firstly
We the sons and daughters of Indonesia, acknowledge one motherland, Indonesia.
Secondly
We the sons and daughters of Indonesia, acknowledge one nation, the nation of Indonesia.
Thirdly
We the sons and daughters of Indonesia, respect the language of unity, Indonesian

*Pemuda Indonesia
Menurut saya pemuda Indonesia saat ini ada yang peduli terhadap negaranya dan ada juga yang acuh tak acuh. Ada yang kritis dan yang tidak. Sebenarnya sikap kritis terhadap lingkungan merupakan sikap yang baik, tetapi jika terlalu mengkritisi suatu masalah, akan dapat menimbulkan dampak yang lainnya, misalnya karena sikap yang terlalu kritis dalam melakukan suatu unjuk rasa atau semacamnya dalam penyampain pendapat dapat menimbulakn sikap anarkis. Oleh karena itu, sekarang sering kita melihat pemuda-pemuda yang semulanya berniat untuk berunjuk rasa yang baik dan bertujuan baik menjadi anarkis bahkan sering menimbulkan korban. Pemuda-pemuda Indonesia sekarang lebih mudah terpengaruh, jika membawa pengaruh yang baik tidak masalah, tapi yang paling mudah terpengaruh dalam hal yang lebih condong ke yang negatif. Hal ini dapat merusak sikap pemuda-pemuda. Maka dari itu, sebaiknya kita selaku pemuda-pemudi Indonesia mari bersikap lebih baik dan peduli terhadap negara dan lingkungan kita, kita selaku generasi penerus jangan sampai menghancurkan bangsa yang telah dibangun susah payah ini.

Rabu, 06 Oktober 2010

BUKITTINGI CITY

History

Fort de Kock in 1826
The city has its origins in five villages which served as the basis for a marketplace
The city was known as Fort de Kock during colonial times in reference to the Dutch outpost established here in 1825 during the Padri War. The fort was founded by Captain Bauer at the top of Jirek hill and later named after the then Lieutenant Governor-General of the Dutch East Indies, Hendrik Merkus de Kock. The first road connecting the region with the west coast was built between 1833 and 1841 via the Anai Gorge, easing troop movements, cutting the costs of transportation and providing an economic stimulus for the agricultural economy.[3] In 1856 a teacher-training college (Kweekschool) was founded in the city, the first in Sumatra, as part of a policy to provide educational opportunities to the indigenous population. A rail line connecting the city with Payakumbuh and Padang was constructed between 1891 and 1894
During the Japanese occupation of Indonesia in World War II, the city was the headquarters for the Japanese 25th Army, the force which occupied Sumatra. The headquarters was moved to the city in April 1943 from Singapore, and remained until the Japanese surrender in August 1945
Mosque in central Bukittinggi
During the Indonesian National Revolution, the city was the headquarters for the Emergency Government of the Republic of Indonesia (PDRI) from December 19, 1948 to July 13, 1949. During the second 'Police Action' Dutch forces invaded and occupied the city on December 22, 1948, having earlier bombed it in preparation. The city was surrendered to Republican officials in December 1949 after the Dutch government recognized Indonesian sovereignty.[7]
The city was officially renamed Bukittinggi in 1949, replacing its colonial name. From 1950 until 1957, Bukittinggi was the capital city of a province called Central Sumatra, which encompassed West Sumatra, Riau and Jambi. In February 1958, during a revolt in Sumatra against the Indonesian government, rebels proclaimed the Revolutionary Government of the Republic of Indonesia (PRRI) in Bukittinggi. The Indonesian government had recaptured the town by May the same year.
A group of Muslim men had planned to bomb a cafe in the city frequented by foreign tourists in October 2007, but the plot was aborted due to the risk of killing Muslim individuals in the vicinity.[8] Since 2008 the city administration has banned Valentine's Day and New Year's celebrations as they consider them not in line with Minangkabau traditions or Islam, and can lead to "immoral acts" such as young couples hugging and kissing.[9]

Administration

Bukittinggi is divided in 3 subdistricts (kecamatan), which are further divided into 5 villages (nagari) and 24 kelurahan. The subdistricts are:
Guguk Panjang, Mandiangin Koto Selayan, and Aur Birugo Tigo Baleh.

Transportation

Bukittinggi is connected to Padang by road, though a dysfunctional railway line also exists. For inner-city transport, Bukittinggi employs a public transportation system known as Mersi (Merapi Singgalang) and IKABE that connect locations within the city. The city also still preserves the traditional horse-cart widely known in the area as Bendi, although the use is limited and more popular to be used as vehicle for tourist, both domestic and foreign.

Tourism

It is a city popular with tourists due to the climate and central location. Attractions within the city include:
Sianok Canyon
  • Ngarai Sianok (Sianok Canyon)
  • Lobang Jepang (Japanese Caves) - a network of underground bunkers & tunnels built by the Japanese during World War II
  • Jam Gadang - a large clock tower built by the Dutch in 1926.
  • Pasar Atas and Pasar Bawah - traditional markets in downtown.
  • Taman Bundo Kanduang park. The park includes a replica Rumah Gadang (literally: big house, with the distinctive Minangkabau roof architecture) used as a museum of Minangkabau culture, and a zoo. The Dutch hilltop outpost Fort de Kock is connected to the zoo by the Limpapeh pedestrian overpass.
  • Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta (Museum of Bung Hatta Birthplace) - the house where Indonesian founding father Mohammad Hatta was born, now a museum. [10]

BUKITTINGGI

Sejarah

Kota Bukittinggi mulai berdiri seiring dengan kedatangan Belanda yang kemudian mendirikan kubu pertahanan pada tahun 1825  pada masa perang Padri di salah satu bukit yang terdapat dalam kota ini, yang dikenal sebagai Benteng Fort de Kock, yang sekaligus menjadi tempat peristirahatan opsir-opsir yang berada di wilayah jajahannya. Kemudian pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, kawasan ini selalu ditingkatkan perannya dalam ketatanegaraan yang kemudian berkembang menjadi sebuah Stadsgemeente (kota), dan juga berfungsi sebagai ibukota.

Pada masa pendudukan Jepang, kota Bukittinggi dijadikan sebagai pusat pengendalian pemerintahan militernya untuk kawasan Sumatera, bahkan sampai ke Singapura dan Thailand, dimana di kota ini merupakan tempat kedudukan komandan militer ke 25 Kenpeitai, dibawah pimpinan Mayor Jenderal Hirano Toyoji. Dan kota ini berganti nama dari Stadsgemeente Fort de Kock menjadi Bukittinggi Si Yaku Sho yang daerahnya diperluas dengan memasukkan nagari-nagari sekitarnya seperti Sianok Anam Suku, Gadut, Kapau, Ampang Gadang, Batu Taba dan Bukit Batabuah. Dan sekarang nagari-nagari tersebut masuk kedalam wilayah Kabupaten Agam. Dan di kota ini tentara Jepang mendirikan pemancar radio terbesar untuk pulau Sumatera dalam rangka mengibarkan semangat rakyat untuk menunjang kepentingan Perang Asia Timur Raya versi Jepang.

Pada masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kota Bukitinggi berperan sebagai kota perjuangan, dimana pada tanggal 19 Desember 1948, kota ini ditunjuk sebagai ibukota negara Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda atau dikenal dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia ( PDRI ). Dan kemudian peristiwa ini ditetapkan sebagai Hari Bela Negara, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 28 Tahun 2006 tanggal 18 Desember 2006


Selanjutnya kota Bukittinggi juga pernah menjadi ibukota propinsi Sumatera dengan gubernurnya Mr. Tengku Muhammad Hasan. Kota Bukittinggi dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1956[11] tentang pembentukan daerah otonom kota besar dalam lingkungan daerah provinsi Sumatera Tengah masa itu, yang meliputi wilayah provinsi Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Kepulauan Riau sekarang.
Walaupun setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 1999 sebagai dasar hukum baru pemerintahan daerah kota Bukittinggi namun dalam implementasinya sampai sekarang masih belum dapat dilaksanakan

Geografi

Kota Bukittinggi dikelilingi tiga gunung berapi yaitu Gunung Singgalang, Gunung Marapi dan Gunung Sago, serta berada pada ketinggian 909 – 941 meter di atas permukaan laut. Kota ini juga berhawa sejuk dengan suhu berkisar antara 16.1 – 24.9 °C. Sementara dari total luas wilayah kota Bukittinggi saat ini (25,24 km²), 82.8% telah diperuntukan menjadi lahan budidaya, sedangkan sisanya merupakan hutan lindung.


Pemerintahan

Batas wilayah pemerintahan kota ini dikelilingi oleh kabupaten Agam, dan pernah terjadi konfik antara kedua pemerintah daerah tersebut dalam sengketa wilayah. Hal ini bermula setelah keluarnya Peraturan Pemerintah No. 84 Tahun 1999 tentang perubahan batas wilayah kota Bukittinggi dan kabupaten Agam, dimana dari peraturan pemerintah (PP) ini luas wilayah kota Bukittinggi bertambah menjadi 145.29,90 km²

Kependudukan

Kota ini merupakan kota yang terpadat di provinsi Sumatera Barat, dengan jumlah angkatan kerja 52.631 orang dan sekitar 3.845 orang diantaranya merupakan pengangguran. Kota ini didominasi oleh etnis Minangkabau, namun terdapat juga etnis Tionghoa, Jawa dan Batak.

Pendidikan

Sejak zaman kolonialis Belanda, kota ini telah menjadi pusat pendidikan di pulau Sumatera, dimulai sejak tahun 1872, dengan berdirinya Kweekschool voor Inlandsche Onderwijzers (sekolah guru untuk guru-guru bumiputera) atau dikenal juga dengan nama sekolah radja, yang selanjutnya berkembang menjadi volksschool atau sekolah rakyat. Kemudian pada tahun 1912 muncul Holandsch Inlandsche School (HIS), yang dilanjutkan dengan berdirinya Sekolah Pamong Opleiding School voor Inlandsch Ambtenaren (OSVIA) tahun 1918. Dan pada tahun 1926 juga telah berdiri MULO di kota Bukittinggi.
Dan pada masa awal kemerdekaan di kota ini pernah berdiri sekolah Polwan dan kadet serta sekolah Pamong Praja yang pertama di Indonesia, bahkan Universitas Andalas pertama kali berdiri berada di kota Bukittinggi

Kesehatan

Kota Bukittinggi telah memiliki pelayanan kesehatan yang baik dimana di kota dengan luas relatif kecil ini telah memiliki 5 rumah sakit yaitu 3 buah milik pemerintah dan 2 swasta dengan didukung oleh 5 buah puskesmas dan 6 puskesmas keliling serta 15 puskesmas pembantu. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Achmad Mochtar merupakan rumah sakit milik pemerintah tipe B dengan keunggulan pelayanan untuk stroke

Perekonomian

Dari sudut pandang ekonom bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi penduduk miskin, hal inilah yang mengenjot pemerintah kota Bukittinggi menelurkan beberapa program dalam mengentaskan kemiskinan diantaranya pelatihan peningkatan deversifikasi dalam bentuk pelatihan peningkatan keterampilan membordir dan pelatihan pembuatan kebaya, serta penumbuhan wirausaha baru. Hal ini sangat menunjang untuk menjadikan kota Bukittinggi sebagai salah satu daerah tujuan utama dalam bidang perdagangan di pulau Sumatera. Selain luas wilayah yang kecil, sektor perdagangan merupakan salah satu pilihan dalam meningkatkan pendapatan perkapita bagi kota ini.
Pusat perdagangan grosir untuk barang-barang konveksi kota Bukittinggi terletak di Pasar Aur Kuning. Sedangkan disekitar kawasan Jam Gadang terdapat juga beberapa pasar enceran seperti Pasar Ateh, Pasar Bawah dan Pasar Lereng, dimana disini juga menjual beberapa hasil kerajinan tangan dan cinderamata khas Minangkabau, selain itu untuk wisata kuliner banyak tersedia di Los Lambuang - Pasar Lereng.


Pariwisata

Pembangunan kepariwisataan merupakan salah satu sektor andalan bagi kota Bukittinggi, banyaknya objek wisata yang menarik, menjadikan kota ini dijuluki juga sebagai "kota wisata". Saat ini di kota Bukittinggi telah terdapat sekitar 60 hotel dan 15 biro perjalanan. Hotel-hotel yang terdapat di kota Bukittinggi antara lain The Hills (sebelumnya Novotel), Hotel Pusako, dan sebagainya.
Lembah Ngarai Sianok merupakan salah satu objek wisata utama. Taman Panorama yang terletak di dalam kota Bukittinggi memungkinkan wisatawan untuk melihat keindahan pemandangan Ngarai Sianok. Di dalam Taman Panorama juga terdapat gua bekas persembunyian tentara Jepang sewaktu Perang Dunia II yang disebut sebagai 'Lobang Jepang'.
Di Taman Bundo Kanduang terdapat replika Rumah Gadang yang berfungsi sebagai museum kebudayaan Minangkabau, kebun binatang dan benteng Fort de Kock yang dihubungkan oleh jembatan penyeberangan yang disebut Jembatan Limpapeh. Jembatan penyeberangan Limpapeh berada di atas Jalan A. Yani yang merupakan jalan utama di kota Bukittinggi
Pasar Ateh berada berdekatan dengan Jam Gadang yang merupakan pusat keramaian kota. Di dalam Pasar Ateh yang selalu ramai terdapat banyak penjual kerajinan bordir dan makanan kecil oleh-oleh khas Sumatera Barat seperti Karupuak Sanjai (keripik singkong ala daerah Sanjai di Bukittinggi) yang terbuat dari singkong, serta Karupuak Jangek (Kerupuk Kulit) yang terbuat dari kulit sapi atau kerbau dan Karak Kaliang, sejenis makanan kecil khas Bukittinggi yang berbentuk seperti angka 8. Dan pada saat ini juga telah dibangun pusat perbelanjaan modern di kota Bukittinggi.







 

Topologi Jaringan

Topologi jaringan merupakan gambaran perencanaan hubungan antar komputer dalam Local Area Network, yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media transmisi), dengan konektor, ethernet card dan perangkat pendukung lainnya.

Jenis-jenis topologi jaringan
1. Topologi  Bus
    Topologi ini merupakan bentangan satu kabel  yang kedua ujungya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node. Signal satu arah.
Keuntungan :
* murah, karena tidak memakai banyak media
* setiap komputer dapat saling berhubungan langsung


Kerugian  :
* sering terjadi hang /  crass talk

2. Topologi Ring
    Topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup yang berisi node-node. Signal dua arah. Semua komputer saling terhubung membentuk satu lingkaran. Tiap stasiun (komputer) dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebgai  :
* Listen State : Tiap bit dikirim dengan delay waktu.
* Transmit State : Bila bit yang berasal dari paket lebih besar dari ring. maka repeater akan mengembalikan ke pengirim.
*By pass state : Berfungsi untuk menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif.

Keuntungan  :
* Kegagalan koneksi akibat gangguan media, dapat diatasi dengan jalur lain yang terhubung.
* Penggunaan sambungan point to point membuat transmission eror dapat diperkecil.

Kerugian :
* Data yang dikirim bila melalui banyak komputer, transfer data menjadi lambat.

3. Topologi Star
    Karakteristik jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi langsung dengan station lain melalui central node, trafic node mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node(station) tujuan.

Keuntungan :
* Akses ke station lain cepat
* Dapat menerima workstation baru selama  port di central node tersedia
* Hub/switch bertindak sebagai konsentrator.
* Hub/switch dapat disusun seri
* User dapat lebih banyak

Kerugian :
* jika traffic data cukup tinggi dan terjadi colision, maka semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara random, apabila hub/switch mendetect tidak ada jalur yang sedang dipergunakan oleh node lain.

4. Topologi Tree
    Tidak ada stasiun mempunyai kedudukan yang sama. Stasiun yang kedudukannya yang lebih tinggi menguasai stasiun dibawahnya, sehingga jaringan sangat tergantung dengan stasiun  yang kedudukannya lebih tinggi.

5. Topologi Mesh dan Full Connected
    Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan. Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatkanya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis juga relatif mahal.

6. Topologi Hybrid
    Topologi ini merupakan gabungan dari beberapa topologi yang ada, yang bisa memadukan kinerja dari beberapa topologi yang berbeda.